Translate

Friday, November 15, 2013

LAN LING WANG / PRINCE LAN LING



Gbr Rekaan

Baru-baru ini telah beredar serial  yang berjudul  “Lan Ling Wang”, membaca  komentar-komentar dari forum diluar maupun forum local, hampir semua mengatakan bahwa serial ini sangat layak dan patut ditonton, hal itu membuat saya tertarik untuk  mencari tahu lebih banyak tentang sosok pangeran ini, tidak banyak yang dapat  digali tentang pangeran yang juga seorang jenderal ini, hal ini dapat dimaklumi karena dinastinya sendiri selain tidak bertahan lama juga tidak termasuk dinasti yang besar/penting di jamannya.


Biography Singkat

Nama: Gao Changgong (高长恭; pinyin: Gāo Chánggōng)
Nama resminya: Gao Su (高肅; pinyin:Gāo Sù) atau Gao Xiaoguan (高孝瓘)
Juga dikenal sebagai Prince of Lanling (蘭陵王) karena daerah kekuasaannya adalah Lanling County.



Gao Changgong cucu dari Gao Huan(高歡), pendiri dinasti Qi utara,  putra ke 4 dari  Gao Cheng(高澄) yang adalah putra tertua Gao Huan pewaris tahta yang dibunuh oleh pelayannya sendiri, setelah Gao Cheng tewas tahta diambil alih oleh adiknya , Gao Yang, dan karenanya Gao Chang Gong juga mendapat gelar Pangeran Lanling (karena dia bertempat tinggal di Lanling, maka dia disebut Pangeran Lan Ling)

Menurut buku "The Book of Northern Qi", Gao Changgong mempunyai wajah yang elok rupawan, sehingga dia harus mengenakan topeng yang menakutkan saat dia ke medan peperangan, selain rupawan, Gao Chang Gong mempunyai suara yang indah, juga mempunyai kepribadian yang sangat baik;  sebagai jenderal Gao Chang Gong memperhatikan semua hal-hal kecil di sekitarnya, apabila dia mendapatkan sesuatu dia akan membaginya dengan tentara-tentara bawahannya, pada dasarnya Gao Chang Gong adalah jenderal yang luar biasa, bahkan ketika Kaisar menghadiahi dirinya 20 orang selir, Gao Chang Gong hanya menerima 1 selir saja, itupun hanya karena dia tidak ingin menyinggung Kaisar.

Patung Lan Ling Wang di China
Gao Chang Gong juga terkenal sebagai jenderal yang berani dan pintar, salah satu pertempurannya yang sangat terkenal adalah ketika dia dengan pasukannya yang hanya berjumlah 500 orang berhasil menyelamatkan kota Luo Yang (洛阳) dari serbuan tentara Zhou Utara yang berjumlah lebih kurang 100,000 orang; dengan strateginya tentara Gao Chang Gong berhasil mendekati benteng Luo Yang, namun tentara di atas benteng tidak mengenali Gao Chang Gong, sehingga dia harus melepaskan topengnya ketika para tentara di atas benteng mengenalinya, maka mereka segera membuka gerbang kota dan melepaskan anak panah dari atas benteng ke arah pasukan Zhou Utara, demikianlah pasukan Zhou Utara berhasil dikalahkan.

Kemenangan ini disambut dengan gembira oleh seluruh pasukan, dan untuk merayakannya mereka menari dan menyanyi; mereka menyanyikan lagu "Song of Prince Lan-Ling Entering the Battle Field" dan menari sambil mengenakan topeng.

Ketika Kaisar Gao Wei (yang bertahta saat itu) mengetahui hal ini, dia menjadi sangat kuatir dan ketakutan, takut suatu hari nanti Gao Chang Gong akan merebut tahtanya, dalam pada itu Gao Chang Gong bukannya tidak tahu akan kecurigaan Kaisar oleh sebab itu  dia lebih sering berpura-pura sakit dan lebih banyak tinggal di rumah (Gao Chang Gong juga dikenal sebagai orang yang suka uang dan harta, hal ini dilakukannya untuk menghindari kecurigaan Kaisar), ketika ini dia berusia 20-an tahun

Dalam suatu kesempatan, Kaisar mengingatkan Gao Chang Gong, supaya dalam peperangan dia tidak masuk terlalu jauh ke daerah musuh, karena hal itu sangat berbahaya, Gao Chang Gong menjawab, “karena ini adalah urusan keluarga (Negara), aku tidak takut”, mendengar jawaban ini Kaisar semakin ketakutan, dan tanpa berpikir panjang, tidak berapa lama kemudian dikirimnya secangkir arak beracun, dan memerintahkan Gao Chang Gong membunuh dirinya sendiri, saat itu tahun 573 AD, Gao Chang Gong baru berusia lebih kurang 30 tahun-an.  Istri satu-satunya, Selir Zheng kemudian menjadi biksuni.

Empat tahun setelah kematiannya, kerajaan Qi utara berhasil dihancurkan oleh kerajaan Zhou utara, dan seluruh keluarga Gao dibantai habis.



Catatan:

  • Gao Cheng memiliki 6(enam) orang anak, dari ke enam anaknya, hanya ibunda dari Gao Chang Gong  yang tidak tercatat namanya, hal ini bisa jadi karena ada rahasia tersembunyi yang tidak boleh diketahui oleh orang luar; sebagaimana dicatat dalam sejarah keluarga Gao ini mempunyai sifat yang sangat buruk, selain kejam mereka juga seringkali memperkosa wanita yang diinginkan tanpa memperdulikan status wanita tersebut; sejarah juga mencatat ketika Gao Yang mengambil alih tahta , Gao Yang memperkosa istri dari Gao Cheng, Putri Feng Yi(tidak jelas apakah dia ibunda dari Gao Chang Gong , sebagai pembalasan atas perbuatan Gao Cheng yang semasa menjadi kaisar telah memperkosa istri Gao Yang, sungguh sangat mengejutkan sekaligus menyedihkan bahwa seorang Gao Chang Gong lahir dan besar di keluarga yang sedemikian bejatnya
  • Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa Gao Chang Gong tidak mengenakan topeng, namun hanya mengenakan helm atau topi perang
  • “Song of Prince Lan-Ling Entering the Battle Field” lagu dan tarian ini sangat terkenal, bahkan setelah ratusan tahun, sangat disayangkan karena di Negara China sendiri lagu dan tarian ini tidaklah popular saat ini, namun beruntung karena lagu dan tarian ini juga terkenal di Jepang, yang hingga saat ini di Jepang  masih sering ditampilkan.
  • Saat Kaisar Gao Wei mengirimkan racun kepada Gao Chang Gong, saat itu juga dia telah menanda tangani surat kematiannya sendiri
  • Tragis, itulah kata yang tepat atas kematian seorang Gao Chang Gong, sebagai jenderal perang yang hebat, seharusnya dia mati di medan perang dan bukan mati karena iri hati dari Kaisarnya sendiri.
  • Tidak ada sebuah gambarpun tentang sosok Gao Chang Gong
     
    Dvd Related :
    • Serial TV yang berjudul "Lan Ling Wang" dan dibintangi oleh Feng Shao Feng, Ariel Lin, Daniel Chan, George Hu,dll;  mendapat sambutan cukup bagus dari para penggemar serial wuxia khususnya yang bergenre historical, dapat dikatakan serial ini cukup patuh pada sejarahnya, kecuali (tentu saja) kisah percintaannya.




    source: wikipedia

    reviewed by, Ad2
     

Thursday, November 14, 2013

LOVE OF THE WHITE SNAKE



Tahun Produksi : 1978
Sutradara : Chen Chi-Hwa
Cast :
¨      Bridgette Lin Ching Hsia as Bai Su Chen

SINOPSIS
Bai Su Cen adalah seorang siluman ular yang telah menjalani pertapaannya selama 1000 tahun bersama adik seperguruannya Xiao Ching yang merupakan seekor siluman ular hijau yang berlatih ilmu selama 500 tahun. Masih ada seekor siluman ikan yang menjadi kakak seperguruan mereka. Bertiga mereka dilatih oleh seorang Dewi yang bertapa di Gunung Emei.
Suatu hari, demi bertemu dan membalas budi kepada seorang pemuda yang pernah menyelamatlan Bai Su Cen di kehidupan yang lalu, Bai Su Cen dan Xiao Ching turun gunung, Di Danau Barat (Si Hu) Bai Su Cen bertemu dengan pemuda pujaannya, Xu Xian.  Dengan muslihat sihir kakak beradik, Xu Xian akhirnya menikah dengan Bai Su Cen. Bahkan Bai Su Cen membuka sebuah toko obat di kota hangchou dengan nama Bai Ho Tang.

Kebahagiaan mereka mulai terusik ketika seorang Pendeta Tao Mengetahui akan identitas asli Bai Su Cen dan Xiao Ching. Pendeta Tao menyerahkan 3 ajimat kepada Xu Xian untuk membuka identitas istri dan pelayannya. Namun usaha si pendeta Tao gagal. Mereka sempat bertarung dan Pendeta Tao berhasil dikalahkan oleh kekuatan Bai Su Cen, Xiao Ching dan kakak seperguruannya yang adalah siluman ikan.

Tidak berhenti sampai disitu, Si Pendeta Tao akhirnya meminta bantuan kepada Biksu Kepala di Kuil Qing Shan, Rahib Fa Hai untuk mengatasi kedua siluman ular tersebut. Rahib Fa Hai bersedia membantu dan mengingatkan Xu Xian. Namun Xu Xian sudah tidak mempercayai lagi. Hingga pada peristiwa Festival Musim Semi (May Festival), saat Xu Xian memaksa Bai SDu Cen dan Hsiao Ching meminum Huanbg Ciu (Arak kuning), arak yang paling ditakuti oleh bangsa ular. Akhirnya mereka menampakkan wujud asli mereka dan ketika Xu Xian mengetahuinya dan saking terkejutnya, Hsu Hsien terkena serangan jantung dan tak sadarkan diri. Hanya jamur dewa yang di jaga oleh dewa di gunung Kunlun yang mampu mengembalikan jiwa Xu Xian. Bai Su Cen sekuat tenaga berusaha mencuri jamur dewa tersebut. Beruntung Dewa penjaga menaruh simpati dan berbel;as kasihan karena tekad Bai Su Cen dan mengijinkan Bai Su Cen membawa jamur dewa untuk menyelamatkan suaminya.

Melalui tipu muslihat, Xu Xian berhasil ditipu Bai Su Cen dan Xiao Ching sehingga kecurigaan Hsi Hsien sirna. Namun Fa Hai dan pendeta Tao yang belum menyerah bahkan membawa Xu Xian ke Pagoda Lei Feng dan mengurung Xu Xian disana.

Akibatnya, terjadi pertarungan sengit antara Bai Su Cen, Xiao Ching dan siluman Ikan dengan Rahib Fa Hai. Dengan ilmu mereka, terjadi musibah air bah mmelanda Kuil Qing Shan dan sekitar Hangchou dan mengakibatkan banyak yang tewas. Saat Bai Su Cen dan Xiao Ching hendak ditangkap dengan mangkok emas Rahib Fa Hai, putra dalam kandungan Bai Su Cen yang merupakan titisan bintang Wenching menyelamatkan mereka. Fa Hai mengurungkan niat menangkap mereka.
 
Lalu, apakah Bai Su Cen akan hidup berbahagia dengan suami dan putra tersayangnya, Xu Meng Jiau dan Xiao Ching?



REVIEW
Jika wuxia lovers menginginkan pertarungan sengit, bisa di pastikan anda akan sangat kecewa. Gaya opera dalam akting mereka masih sangat kental dalam versi ini. Secara keseluruhan, cerita yang di rangkai ada sedikit perbedaan dengan versi versi lainnya, namun konsep dan alur cerita masih tetap berpaku pada pakem. Spesial efek masih sangat kaku, fighting pun hanya sebagai pemanis tapi penampilan Bridgette Lin Ching Hsia sebagai Bai Su Cen sungguh sangat cantik dan menawan. Untuk wuxia lovers yang menyukai wuxia klasik akan menjadi pelipur lara mneyaksikan film ini.
 
GAMBAR 
  1. Bridgette Lin in Love of White Snake 1978penampilan Bridgette Lin sungguh sangat menawan dengan kecantikan dan kelembutannya sebagai Bai Su Cen membawa karakter Bai Su Cen sebagai siluman ular putih menjadi lebih lembut. 
  2. Ban Bu Duo Love of The White Snake 1978Pemandangan Gunung Emei, tempat dimana Bai Su Cen dan Xiao Ching melakukan pertapaan selama 1000 tahun dan 500 tahun di bawah bimbingan seorang dewi.
  3. Daoist in Love of The White Snake; Pendeta Tao yang mata duitan yang mengetahui identitas asli Bai Su Chen dan Hsiao Ching sebagai sepasang siluman ular. Karena ilmunya yang sangat rendah akhirnya Pendeta Tao tersebut berhasil dikalahkan oleh sepasang siluman ular. 
  4. Dragon in Love of The White Snake 1978;  efek naga dari tongkat Rahib Fa Hai yang masih begitu kaku.
  5. Fa Hai in Love of The White Snake 1978;  penampilan Rahib Fa Hai dari Kuil Qing Shan.
  6. Pagoda Lei Feng in Love of The White Snake 1978;  suasana Pagoda Lei Feng (Pagoda Halilintar) di Kuil Qing Shan bisa dikatakan sangat indah.
  7. Hangchou in Love of The White Snake 1978;  suasana kota hangchou dalam Love of The White Snake.
DVD
Walau merupakan hasil dari rekaman video kaset, namun kualitas film masih terbilang baik dan bisa dinikmati dengan cukup memuaskan. Teks english yang berwarna putih kadang agak sedikit mengganggu jika latar juga berwarna putih.



Written by : Feng Lei Huo